haii inniii diiaaa

MASJID SEBAGAI SIMBOL SEMANGAT KEISLAMAN

Karya tulis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada tingkat Mu’allimien Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung

Disusun Oleh :

AFIEFAH RAHMAH

Nis : 06.07.11056

PESANTREN PERSATUAN ISLAM 1

Jalan Pajagalan No. 14-16 Bandung

1430 H / 2009 M

LEMBAR PENGUJIAN

Karya tulis ini yang berjudul “MASJID SEBAGAI SIMBOL SEMANGAT KEISLAMAN” dipertanggung jawabkan dalam ujian munasaqah Pesantren Persatuan Islam No. 1 Bandung pada tanggal … bulan … tahun 2009. Karya tulis ini diterima sebagai salah satu syarat kelulusan pada tingkat Mu’allimien.

Sidang Munasaqah

Penguji,

Ust. KH. Ahmad Daerobby M. Ag

Koordinator Karya tulis

Ust. DR. H Dedeng Rasyidin M. Ag


LEMBAR PERSETUJUAN

MASJID SEBAGAI SIMBOL SEMANGAT KEISLAMAN

Karya tulis ini disetujui di Bandung pada tanggal   …  Juni 2009 M

Menyetujui

Pembimbimng

Ust. DR. H Dedeng Rasyidin M. Ag

Mengetahui,

Mudir Mu’allimien

Al- Mudirul’am

Pesantren Persis1

Pesantren Persis1

H. Maman Mulyana

Ust. DR. H Dedeng Rasyidin M. Ag


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan pertolongannya , sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “MASJID SEBAGAI SIMBOL SEMANGAT KEISLAMAN”.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengajak para pembaca untuk melihat realita yang ada dikalangan masyarakat luas yang masih kurang memahami definisi , manfaat, fungsi serta berbagai hal tentang masjid yang hanya di anggap  sebagai tempat ibadah (shalat) semata. Padahal, masih banyak penjelasan tentang fungsi dan berbagai macam aktifitas yang bisa ummat islam lakukan di dalam masjid.

Berangkat dari persoalan tadi, karya tulis ini penulis susun untuk memberikan informasi kepada para pembaca tentang pengertian, fungsi , dan berbagai hal-hal yang berkaitan dengan masjid.

Dalam penulisan karya tulis  ini, penulis dibantu oleh banyak pihak yang dengan  ikhlas membantu penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’anya bagi penulis.
  2. Kakak dan adik penulis, Didin Supriadi, Jauharoh Salma, Iffah Zakiyyah, Fithriyyah Aziezah, dan Aniesah Akhyar yang selalu memberikan dukungan bagi penulis dalam pembuatan karya tulis  ini..
  3. Ustadz DR. H Dedeng Rasyidin M. Ag selaku koordinator karya tulis juga sebagai pembimbing dalam penulisan karya tulis ini yang senantiasa membimbing penulis dalam proses pembuatan karya tulis ini.
  4. Ust. KH.Ahmad Daerobby, M. Ag, sebagai Mudir ‘Am Pesantren Persatuan Islam 1- 2 Bandung.
  5. Seluruh Asatidz dan asatidzah yang telahmemberikan ilmunya selama penulis menuntut ilmu di Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung.
  6. Tidak lupa kepada sahabat – sahabat penulis  Anceu dan Icha.
  7. Rekan – rekan seperjuangan yang telah memberikan inspirasi bagi penulis.
  8. Dan bagi seluruh pihak – pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu .

Bagaimanapun, karya tulis  ini jauh dari sempurna baik secara isi maupun penyampaian. Untuk itu, penulis membuka diri terhadap saran dan kritik yang bersifat membangun, demi perbaikan ummat Islam dimasa mendatang.

Semoga dengan disusunnya karya tulis ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca untuk menemukan titik terang dan informasi lebih lanjut mengenai masjid. Dan semoga menjadikan  masa depan islam menjadi lebih baik.

Amien.

Bandung ,                          2009

Penulis

Bandung, 05 Mei 2008

Penulis

Afiefah Rahmah


Daftar Isi

LEMBAR PENGUJIAN.. i

LEMBAR PERSETUJUAN.. ii

KATA PENGANTAR.. iii

Daftar Isi v

BAB I 1

PENDAHULUAN.. 1

A Latar belakang masalah. 1

B Identifikasi masalah. 2

C. Pembatasan Masalah. 2

D. Perumusan Masalah. 2

E. Tujuan Penulisan. 3

F. Manfaat penulisan. 3

BAB II 4

KAJIAN TEORI 4

A. Pengertian Masjid. 4

B.     Sejarah masjid pertama. 6

C.  Fungsi Masjid. 7

1. Masjid merupakan tempat berkumpul dan beribadah secara    berjamaah. 7

2. Masjid sebagai Pusat Perkembangan dan Pendidikan. 9

3. Pusat peradaban Islam.. 11

D.  Masjid yang berpengaruh  terhadap semangat keislaman ummat 11

1. Masjidil Aqsa. 12

2. Masjidil haram.. 13

3. Masjid nabawi 15

BAB III 18

KESIMPULAN DAN SARAN.. 18

A Kesimpulan. 18

B Saran. 18

DAFTAR PUSTAKA.. 19

LAMPIRAN.. 20

ﺗﻟﺧﻳﺹ…. 22

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. 23

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar belakang masalah

Masjid merupakan pusat aktivitas umat muslim. Sedangkan ditengah kehidupan masyarakat, masjid merupakan simbol tauhid. Peran tersebut memberikan pemahaman bahwa masjid berfungsi sebagai sarana peletak nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan, yaitu sebagai tempat untuk berbagai bentuk bimbingan, baik yang berhubungan dengan Yang Maha Kuasa maupun sesama manusia.

Berangkat dari renungan tersebut, penulis ingin pembaca memahami fungsi masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan, pusat pendidikan Islam, pusat kebudayaan Islam, pusat informasi Islam juga pusat ekonomi masyarakat Islam dengan tersebarnya semangat persamaan dan keadilan sesama kaum Muslimin dalam segala aspek kehidupan.

Tetapi semangat persamaan dan keadilan ini tidak mungkin dapat terwujudkan selama kaum Muslimin tidak bertemu setiap hari dalam satu shaf di hadapan Allah swt seraya bersama-sama berdiri dengan satu tujuan yaitu semata menghambakan diri kepada Nya. Untuk menghilangkan perbedaan diantara kaum muslimin, Islam memadukan beraneka ragam latar belakang kaum Muslimin dalam suatu kesatuan yang kokoh yang diikat oleh tali Allah SWT yaitu Hukum dan Syari’at Nya. Namun,  selama belum berdiri masjid-masjid, tempat kaum Muslimin berkumpul untuk mempelajari hukum dan syari’at Allah agar dapat berpegang teguh kepadanya secara sadar di seluruh penjuru dan lapisan masyarakat, maka selama itu pula kaum Muslimin akan tetap terpecah-belah.


B Identifikasi masalah

Masjid merupakan asas utama dan terpenting bagi pembentukan masyarakat Islam. Untuk itu di perlukan hal- hal yang dapat membangkitkan semangat keislaman bagi seluruh ummat islam untuk agar tersebar semangat persamaan dan keadilan sesama kaum Muslimin dalam segala aspek kehidupan.

Dengan karya tulis ini, penulis ingin mendeskripsikan hal –hal yang berkaitan dengan masjid agar dapat  bisa membangkitkan semangat keislaman ummat, dengan mengetahui seluk beluk masjid.
C. Pembatasan Masalah
Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin penulis dapat membahasnya secara keseluruhan, karena mengingat kemampuan yang ada baik intelektual dan waktu yang dimiliki penulis sangat terbatas. Maka penulis perlu memberikan batasan-batasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas permasalahan yang ingin dipecahkan.
Oleh karena itu, penulis memberikan batasan sebagai berikut :
Pengertian Masjid yang masih banyak di kontroversikan dari segi bahasanya.

Beberapa pengetahuan tentang masjid.

D. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari karya tulis ini antara lain :

  1. Apa pengertian  Masjid?
  2. Apa fungsi lain dari masjid?
  3. Masjid mana yang memiliki peranan penting dalam sejarah Islam?

E. Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan dari pembuatan Karya tulis ini antara lain :

  1. Para pembaca dapat memahami pengertian masjid secara tepat.
  2. Pembaca mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai fungsi-fungsi masjid.
  3. Memberikan motivasi untuk mengenal  masjid lebih lanjut dari berbagai sisi.

F. Manfaat penulisan

Karya tulis ini di harapkan dapat menjadi wacana bagi para pembaca yang membutuhkan informasi-informasi yang berkaitan dengan masjid. Selain itu, sebagai awal bagi penulis untuk  penelitian selanjutnya juga sebagai literature untuk lebih memahami arti dan keberadaan masjid bagi ummat islam.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Masjid

Secara Etimologi masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah ﺴﺟﺩَ yang berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Arab. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti “tiang suci” atau “tempat sembahan”.

Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata mosque ini berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol. Sebelum itu, masjid juga disebut “Moseak”, “muskey” , “moscey” , dan “mos’key”. Diduga kata-kata ini mengandung nada yang melecehkan. Contohnya pada kata mezquita yang diduga berasal dari kata mosquito. Tapi, kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas.

Di  dalam sebuah artikel di internet, di katakan bahwa Mosque’ diperoleh dari kata dalam bahasa Spanyol, yaitu “Mosquito” (”Nyamuk”). Dinamakan sepert itu karena saat Perang Salib terjadi, Raja Ferdinand berkata bahwa mereka akan berangkat dan membasmi Muslim “like mosquitoes” (”seperti nyamuk-nyamuk”). (Dimana lagi mereka dapat temukan muslim dalam jumlah yang cukup besar untuk dibasmi jika bukan di Masjid?).

Lalu tanpa rasa sungkan mereka menyebut “Masjid” sebagai “Mosque”.

Sebenarnya pernyataan tersebut terdapat dalam buku yang berjudul “The  Complete Idiot’s Guide to Understanding Islam”. Dan seperti  judul bukunya, hal ini bukan merupakan hal yang sebenarnya.

Di dalam artikel lain, di terangkan bahwa kata “Mosque” dalam bahasa Inggris yang artinya adalah “Masjid” berasal dari bahasa Spanyol “Mezquita” (bukan Mosquito) dari abad ke 15, 16 dan 17 untuk sebutan tempat beribadah kedua terbesar saat itu di Eropa, Mezquita de Córdoba peninggalan Umayyad dynasty of Cordoba.

Kata Mezquita pun merupakan serapan dari bahasa Arab : Masjid, kata tersebut dibawa oleh Umayyad Dynasty ke Cordoba ( Bukan oleh Raja Ferdinand pada waktu perang salib ). Kata Mezquita kemudian diserap oleh orang-orang Eropa menjadi berbagai sebutan, antara lain : “Moseak”, “muskey”, “moschy”, and “mos’keh”, yang pada akhirnya berangsur-angsur menjadi standar baku di Perancis dengan sebutan : “Mosquee” ( Inggris : “Mosque” )

Sedikit penjelasan dalam kamus:

Bhs Indonesia : Nyamuk
Bhs Inggris : Mosquito
Bhs Spanyol : (juga) Mosquito, cínife, zancudo

Bhs Indonesia/Arab : Masjid
Bhs Inggris : Mosque
Bhs Spanyol : Mezquita

Selain itu masih banyak para cendekiawan-cendekiawan muslim yang juga mengklarifikasi arti masjid dalam bahasa inggris tersebut. Oleh sebab itu, sudah semestinya kita sebagai orang muslim untuk mencari fakta yang benar dalam suatu masalah sebelum kita mengambil tindakan.

  1. B. Sejarah masjid pertama
    Ketika  Rasulullah SAW masuk Madinah, kaum Ansar mengelu-elukan beliau serta menawarkan rumah untuk beristirahat. Namun Rasulullah SAW menjawab dengan bijaksana:”Biarkanlah unta ini jalan, karena ia diperintah Allah”.
    Setelah sampai di hadapan rumah Abu Ayyub Al Ansari, unta tersebut berhenti, kemudian dipersilahkan oleh Abu Ayyub Al Ansari tinggal di rumahnya.
    Setelah beberapa bulan di rumah Abu Ayyub Al Ansari, Nabi mendirikan Masjid di atas sebidang tanah yang sebagian milik As’ad bin Zurrah diserahkan sebagai wakaf. Sebagian lagi milik anak yatim Sahal dan Suhail anak Amir Bin Amarah di bawah asuhan Mu’adz bin Atrah.
    Ketika membangun Masjid, Nabi meletakkan batu pertama selanjutnya kedua, ketiga, keempat dan kelima masing-masing oleh Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Kemudian dikerjakan dengan gotong royong sampai selesai.
    Pagarnya terbuat dari batu tanah (setinggi +/- 2m). Tiang-tiangnya dari batang kurma, atap dari pelepah daun kurma, halaman ditutup dengan batu-batu kecil. kiblat menghadap Baitul Maqdis, karena pada waktu itu perintah Allah untuk menghadap Ka’bah belum turun.
    Pintunya terdiri dari tiga buah yaitu pintu kanan, pintu kiri dan pintu belakang. Panjang Masjid 70 hasta, lebar 60 hasta. Dengan demikian Masjid itu sederhana sekali tanpa hiasan, tanpa tikar dan untuk penerangan waktu malam hari digunakan pelepah kurma yang kering dan dibakar.
    Masjid tersebut dibuat tahun ke 1 Hijriyah. Di sisi timur Masjid dibangun tempat kediaman Nabi dan keluarganya yang kemudian jadi tempat pemakamannya.

Langkah pertama yang segera dilakukan Rasulullah saw ketika tiba dan menetap di Madinah adalah membangun masjid untuk menegakkan masyarakat Islam yang terdiri atas kaum Anshar dan Muhajirin agar kokoh. Masjidlah merupakan asas utama dan terpenting bagi pembentukan masyarakat Islam. Karena masyarakat manusia tidak akan terbentuk secara kokoh dan rapi kecuali dengan adanya komitmen terhadap sistem, aqidah dan tatanan Islam.

C.  Fungsi Masjid

Bila ditinjau dari berbagai segi, misalnya dari segi ibadah, edukasi, sosialisasi dan segi lainnya, fungsi masjid sangat beragam. Namun, secara garis besar, fungsi dari masjid antara lain :

1. Masjid merupakan tempat berkumpul dan beribadah secara    berjamaah.

Manusia cenderung semakin mudah bersatu bila rutin mengerjakan suatu pekerjaan secara bersama-sama. Bisa dibayangkan, bila ummat islam bertemu lima kali sehari melakukan pekerjaan yang sama dalam komando (imam) yang satu, hal itu dapat mempererat rasa persaudaraan diantara sesama.

Selain itu, banyak  Hadis-hadis nabi shallallahu alaihi wasallam yang menekankan pentingnya sholat berjamaah di masjid. Beberapa di antaranya adalah :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Shalat seseorang dengan berjamaah itu dilipatkan dua puluh tujuh kali atas sholat yang dikerjakan di rumah atau di pasar. Yang demikian itu karena bila seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan khusus untuk sholat maka setiap kali ia melangkahkan kaki, diangkatlah satu derajat dan dihapuslah satu dosa ”  (HR. Bukhari Muslim, Riyadlus Shalihin, Bab Keutamaan Sholat Berjamaah).

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh aku bermaksud untuk menyuruh orang mengumpulkan kayu bakar kemudian aku menyuruh orang untuk beradzan lantas menyuruh pula seseorang untuk mengimami orang banyak, kemudian aku akan pergi kepada orang-orang yang tidak berjamaah lantas aku bakar rumah-rumah mereka. (HR. Bukhari Muslim, Riyadlus Shalihin Bab Keutamaan Sholat Berjamaah)

Dari hadits-hadits di atas nampak penekanan yang luar biasa dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk mengajak ummatnya melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

Dalam sholat berjamaah di masjid, tersirat pelajaran-pelajaran dasar yang sangat penting untuk mempererat kesatuan ummat yaitu :

  • Harga diri manusia,

Semua sama di sisi Allah  yang membedakan hanyalah ketakwaan. Dalam sholat berjamaah di masjid, tidak ada pembedaan kasta. Siapa saja boleh mengambil tempat di mana saja, tergantung siapa yang lebih dulu datang. Hal ini akan menimbulkan harga diri yang merata di antara ummat. Juga mencegah timbulnya perasaan takabbur dan lebih tinggi pada siapa saja yang mempunyai kedudukan lebih mulia di dalam masyarakat.

Apakah karena dia seorang yang lebih kaya, jenjang pendidikan lebih tinggi, lebih rupawan. Dalam sholat berjamaah di masjid, semua predikat itu tidak menentukan lokasi sholat seseorang. Seorang budak, pembantu, tukang becak, boleh-boleh saja berdiri di barisan depan, membelakangi seorang dokter, direktur perusahaan, penulis ternama, hartawan kota ataupun Negara.

  • Kedisiplinan.

Ketika sholat berjamaah, seluruh makmum harus mengikuti gerakan imam. Tidak boleh mendahului. Ini adalah bentuk pelatihan kedisiplinan yang sangat penting dalam gerakan atau kerja bersama-sama. Lima kali sehari berlatih untuk bersama-sama tunduk dalam satu komando, semestinya cukup membuat ummat juga mudah solid dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan lain.

2. Masjid sebagai Pusat Perkembangan dan Pendidikan

Pembangunan masjid yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, yang kemudian dilanjutkan oleh para sahabat, yang juga sebagai khalifah pada waktu itu, dipastikan selalu dan terus menjadi dasar rujukan dalam  membangun dan mengembangkan masjid sebagai sebuah pusat pengembangan Islam semenjak abad permulaan Islam hingga

akhir zaman.

Pada periode pemerintahan Islam selanjutnya, tujuan dan strategi pembangunan masjid tidak keluar daripada konsep awal yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat. Walaupun periodisasi kekuasaan Islam mengalami perubahan yang nyata, tetapi tujuan pembangunan masjid kekal sebagai pusat pengembangan Islam.  Perubahan kekuasaan Islam semenjak periode dinasti Umayyah terus berlanjutan pada abad pertengahan, termasuk masa pemerintahan Fatimiyah, Bani Saljuk, Mongol Persia, Mamluk dan pemerintahan Berber. Seterusnya, zaman kekuasaan Safawi di Persia, Mogul di India serta Osmani berpusat di Istanbul. Sepanjang berbagai periode kekuasaan para pemerintah Islam ini, pembangunan masjid sentiasa berasaskan cinta kepada

al-Khâliq dan menjadikan masjid sebagai pusat pengajaran Islam.

Pada abad pertengahan, strategi pembangunan masjid sebenarnya sudah mulai mengarah kepada memfungsikan masjid sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Islam. Perkembangan itu dipelopori oleh para pemerintah Bani Saljuk

yang berkuasa semenjak abad kesebelas hingga abad ketiga belas Masihi. Ketika pemerintah Muslim ini membangun masjid Thalkatan Baba di bandar Merv (sekarang masuk wilayah Republik Turkmenistan) Asia Tengah, mereka telah meluaskan fungsi masjid bukan sahaja sebagai tempat ibadat, tetapi dikembangkan menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan Islam. Strategi program ini terus dikembangkan ke kawasan Nedge dengan membangun masjid ‘Ala’uddin Kaykabad pada awal abad ketiga belas.2 Bagi Bani Saljuk, ditetapkannya masjidsebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Islam adalah amat penting untuk membangun kepercayaan umat terhadap pemerintahan mereka. Masjid dijadikan sebagai pusat

pengajaran Islam dalam sebuah sistem kemasyarakatan Islam. Program yang dikembangkan Bani Saljuk ternyata berhasil, sebagaimana terbukti bahawa masa kekuasaan mereka mencapai lebih daripada dua setengah abad dan wilayah jajahan mereka terbentang luas. Perjalanan sejarah mencatat, bahawa Bani Saljuk telah berjasa besar terhadap pengembangan ajaran Islam dengan menaklukkan Byzantium pada perang Maladzkird pada 1070 Masihi. Ini merupakan sejarah kekuasaan Islam yang cukup luas di Asia, terutama di Asia Barat. 3 Strategi yang dikembangkan Bani Saljuk ini menarik untuk dianalisis. Bani Saljuk bukan saja telah berhasil membangun

kepercayaan rakyatnya, tetapi juga berhasil menjadikan masjid sebagai asas perkembangan Islam. Dengan sokongan rakyat yang padu dan luas, Bani Saljuk mampu menguasai hampir seluruh wilayah Asia Tengah mulai dari Khurasan,

Iran, Iraq, Syam dan Anatolia yang meliputi wilayah kerajaan Samaniyah, Ghaznawiyah, Buwaih dan Romawi. 4 Kelemahan Saljuk sebenarnya bukan pada strategi dan program yang dikembangkannya, tetapi terletak pada sistem

dan management pemerintahan yang tidak solid. Keluasan wilayah kerajaan menjadi pemicu terjadinya pertentangan internal di kalangan pemimpin. Akibatnya sistem pemerintahan tidak terpusat pada satu kekuasaan, sehingga ketika Perang Salib berkobar beberapa pusat kekuasaan Bani Saljuk di Asia Barat tidak dapat dipertahankan.5 Namun, strategi pengembangan Islam yang dirancang Bani Saljuk

melalui masjid terbukti amat efektif dalam kepemimpinan negara, terutama bagi membangun umat dan moraliti suatu bangsa.

3. Pusat peradaban Islam

Di zaman Rasulullah Muhammad SAW dan beberapa generasi sesudah kepergian beliau, fungsi masjid melekat dengan kehidupan masyarakatnya. Masjid bukan saja sebagai tempat ibadah, melainkan untuk berbagai keperluan dalam kehidupan kemasyarakatan dan keumatan. Ketika itu bangunan masjid menjadi pusat segala kegiatan, bahkan untuk keperluan penyusunan strategi peperangan sekatigus benteng pertahanan ketika harus menghadapi musuh-musuh Islam dan masyarakat muslim. Masjid memerankan fungsinya secara maksimal sebagai pusat peradaban di masyarakat muslim sepanjang zaman.

D.  Masjid yang berpengaruh  terhadap semangat keislaman ummat

1. Masjidil Aqsa.

Masjid Al-Aqsha secara harfiah berarti “masjid terjauh”.  Yaitu  salah satu bangunan yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur) yang dikenal dengan nama Al-Haram asy-Syarif bagi umat Islam dan dengan nama Har Ha-Bayit (Bukit Baitallah (?) Temple Mount) bagi umat Yahudi dan Nasrani.

Literatur Muslim (Al Quran nul karim ) menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW diangkat ke Sidratul Muntaha dari lokasi ini pada tahun 621 Masehi, menjadikan masjid ini sebagai tempat suci di Islam.

Masjid Al-Aqsa yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat shalat umat Islam yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka’bah di dalam Masjidil Haram. Umat Muslim berkiblat ke Baitul Maqdis selama Nabi Muhammad mengajarkan Islam di Mekkah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Medinah. Setelah itu kiblat shalat adalah Ka’bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah hingga sekarang.

Masjid Al-Aqsa saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Umayyah ( Dinasti Bani Umayyah ) pada tahun 66 H dan selesai tahun   73 H. Agak berbeda dengan pengertian Masjid Al-Aqsa pada peristiwa Isra’ Mi’raj (Q.S. Al Israa’:1) yaitu meliputi seluruh kawasan Al-Haram asy-Syarif.

Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam yang saat ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan sebuah mimbar kuno yang bernama “Shalahuddin Al-Ayyubi” terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim, penguasa Kerajaan Yordania telah menggantinya dengan mimbar buatan Jepara, Indonesia. Keluarga Bani Hasyim, yang masih bertalian darah dengan Nabi Muhammad menurut tradisi merupakan keluarga yang bertanggungjawab memelihara tempat-tempat suci Islam di kawasan tersebut.

Hingga saat ini masjid tersebut masih di perebutkan oleh 3 agama samawi yaitu Islam, Yahudi, dan Nasrani. Karena masing-masing ummat memiliki kepercayaan sendiri. Ummat Islam yakin bahwa masjidil aqsa merupakan tempat nabi muhammad berisra’ mi’raj. Yahudi meyakini bahwa disana terdapat tembok ratapan yang menghapus segala dosa dan dapat mengabulkan segala permintaan. Adapun nasrani meyakini bahwa disana adalah tempat kelahiran nabi Isa AS.

(lihat gambar pada lampiran (Gambar1: Masjid Al-Aqsa, Yerusalem))

2. Masjidil haram

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk tempat beribadat manusia ialah Baitullah yang di Makkah yang di-berkahi” al- Imran, ayat 96.

Ka’bah adalah bangunan suci bagi Muslimin yang terletak di kota Mekkah di dalam Masjidil Haram. Ka’bah merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah shalat bagi umat Islam di seluruh dunia.

Pada masa Nabi saw berusia 30 tahun, saat beliau belum diangkat menjadi rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat banjir yang melanda kota Mekkah pada saat itu. Sempat terjadi perselisihan antar kepala suku atau kabilah ketika hendak meletakkan kembali Hajar Aswad namun berkat hikmah Rasulallah perselisihan itu berhasil diselesaikan tanpa kekerasan, tanpa pertumpahan darah dan tanpa ada pihak yang dirugikan.

Pada zaman Jahiliyyah sebelum diangkatnya Rasulallah saw menjadi Nabi sampai kepindahannya ke kota Madinah, ka’bah penuh dikelilingi dengan patung patung yang merupakan Tuhan bangsa Arab padahal Nabi Ibrahim as yang merupakan nenek moyang bangsa Arab mengajarkan tidak boleh mempersekutukan Allah, tidak boleh menyembah Tuhan selain Allah yang Esa. tidak ada yang menyerupai-Nya dan tidak beranak dan diperanakkan. Setelah pembebasan kota Makkah, Ka’bah akhirnya dibersihkan dari patung patung tanpa kekerasan dan tanpa pertumpahan darah.

Selanjutnya bangunan ini diurus dan dipelihara oleh Bani Sya’ibah sebagai pemegang kunci ka’bah dan administrasi serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawwiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, sampai saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua kota suci, Mekkah dan Madinah.

Pada zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as pondasi bangunan Ka’bah terdiri atas dua pintu dan letak pintunya terletak diatas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi. Namun ketika Renovasi Ka’bah akibat bencana banjir pada saat Rasulallah saw berusia 30 tahun dan sebelum diangkat menjadi rasul, karena merenovasi ka’bah sebagai bangunan suci harus menggunakan harta yang halal dan bersih, sehingga pada saat itu terjadi kekurangan biaya. Maka bangunan ka’bah dibuat hanya satu pintu serta ada bagian ka’bah yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan ka’bah yang dinamakan Hijir Ismail yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi ka’bah. Saat itu pintunya dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya. Karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang sangat dimuliakan oleh bangsa Arab.

Karena agama islam masih baru dan baru saja dikenal, maka Nabi saw mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali ka’bah sehinggas ditulis dalam sebuah hadits perkataan beliau: “Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan kekafiran, akan Aku turunkan pintu ka’bah dan dibuat dua pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail kedalam Ka’bah”, sebagaimana pondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim”. Jadi kalau begitu Hijir Ismail termasuk bagian dari Ka’bah. Makanya dalam bertoaf kita diharuskan mengelilingi Ka’bah dan Hijir Ismail. Hijir Ismail adalah tempat dimana Nabi Ismail as lahir dan diletakan di pangkuan ibunya Hajar.

Ketika masa Abdurahman bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan Ka’bah dibuat sebagaimana perkataan Nabi saw atas pondasi Nabi Ibrahim. Namun karena terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan, penguasa daerah Syam, terjadi kebakaran pada Ka’bah akibat tembakan pelontar (Manjaniq) yang dimiliki pasukan Syam. Sehingga Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Ka’bah berdasarkan bangunan hasil renovasi Rasulallah saw pada usia 30 tahun bukan berdasarkan pondasi yang dibangun Nabi Ibrahim as. Dalam sejarahnya Ka’bah beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dari peperangan dan umur bangunan.

Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali ka’bah sesuai dengan pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi saw. namun segera dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan masalah khilafiyah oleh penguasa sesudah beliau dan bisa mengakibatkan bongkar pasang Ka’bah. Maka sampai sekarang ini bangunan Ka’bah tetap sesuai dengan renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang. (Gambar 2: Masjid Al-Haram, Mekkah)

3. Masjid nabawi

Masjid nabawi, pada awalnya hanya sebuah masjid sederhana yang dibangun dengan material tanah liat; bertiang pohon kurma dan beratap pelepah pohon kurma. Itupun karena lahan beberapa penduduk anshar itu terdapat banyak pohon kurma yang sudah tua. Pondasi masjid hanya berupa cetakan tanah liat yang ditumpuk-tumpuk. Nabi sendirilah yang memimpin pembangunan masjid itu sekitar tahun 622 masehi silam.

Masjid nabawi pertama kali diperluas oleh Khalifah Umar ibn al-Khaththab dengan penambahan sebidang tanah di bagian utara. Selanjutnya, dilanjutkan semasa Utsman Ibn al-’Affan menjadi khalifah. Pembangunan tahap kedua ini berlangsung selama satu tahun (649-650 masehi).

Kemudian, pada masa Dinasti Umayyah berkuasa, Khalifah al-Walid memerintahkan para arsitek dan insinyur Arab melakukan perluasan dan restorasi fisik bangunan masjid Nabi, istilah lain dari masjid nabawi. Walaupun pembangunan ini berskala besar, tapi khalifah tetap menghendaki agar struktur asli masjid tidak diubah.

Masjid ini jelas memiliki kharisma tersendiri di mata para dinasti penguasa Islam. Hampir semua dinasti yang sedang berkuasa mengambil prakarsa untuk melakukan pemugaran masjid itu, seperti Khalifah al-Mahdi dari Dinasti Abbasiyah; Sultan Qaitabai dari Dinasti al-Mamalik (Mamluk) yang membangun kubah di atas kamar Nabi; dan Sultan Mahmud II dari Dinasti Turki Utsmani. Pada tahun 1813, Sultan Mahmud II membangun kubah yang dibalut dengan timah dan dicat dengan warna hijau menggantikan kubah yang dibangun oleh Sultan Qaitabai.

Empat puluh delapan tahun kemudian (1861), Sultan Abdul Majid I—masih dari Dinasti Turki Utsmani—memerintahkan agar semua bangunan  Masjid diruntuhkan, kecuali kamar Nabi. Selanjutnya Masjid dibangun kembali dengan perluasan hingga mencapai 1.293 meter firkan. Inilah, perluasan terakhir sebelum akhirnya masjid nabawi ditangani oleh pemerintah Arab Saudi.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan

  1. Setiap masjid merupakan rumah Allah yang wajib kita jaga dan pelihara dalam segala hal baik hal yang menyangkut struktur dan kelayakan masjid, maupun hal yang bersangkutan dengan fungsi masjid yang beragam.
  2. Masih banyak fungsi- fungsi lain dari masjid yang dapat dikembangkan dari bahasan di atas. Artinya, banyak sekali hal-hal bermanfaat yang bisa dilakukan di dalam masjid yang selain dapat memakmurkan masjid juga dapat membuat pelakunya mendapatkan pahala yang berlimpah dengan memperlakukan masjid sesuai dengan fungsinya.
  3. Setiap masjid memiliki sejarah yang berbeda-beda. Dengan beragamnya sejarah tersebut, masyarakat islam harus mau dan mampu untuk mempelajarinya demi meningkatkan semangat keislaman.

B.  Saran

Dengan ditulisnya karya tulis ini penulis mengemukakan beberapa saran yang semoga cocok dengan pemikiran para pembaca. Diantaranya :

  1. Memakmurkan masjid. Hal ini  tentunya bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Tapi setiap hasil membutuhkan pengorbanan yang layak dan sepadan dengan hasil yang akan diterima dan setiap hal tidak mungkin bias menjadi besar tanpa adanya hal-hal kecil yang harus dilakoni pula.

Untuk itu, hal-hal kecil yang bisa kita lakukan di masjid sekitar lingkungan kita  akan sangat bermanfaat dan dapat menjadikan peradaban Islam lebih baik.

  1. Selalu memprioritaskan Masjid dalam banyak hal dengan cara melakukan banyak hal yang bermanfaat di dalam masjid untuk mengoptimalkan fungsi masjid.


DAFTAR PUSTAKA

Al- Quranul kariem

Ayub, Moh, E. 1996. Manajemen Masjid. Jakarta: Gema Insani Press.

Gazalba, Sidi. 1989. Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Pustaka al-Husna.

Taufik Abdullah et al. Sejarah Islam di Indonesia, Jakarta:

Majlid Ulama Indonesia, 1996.

Hasjmy, Ahmad. 1993. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Hanafi, Hasan. TT. Agama, Kekerasan,  dan Islam Kontemporer. Terj. Ahmad Najib. Yogyakarta: Jendela

ﺗﻟﺧﻳﺹ

ﺍﻠﻣﺳﺟﺩ ﻴﻣﺛﻝ ﺭﻣﺯﺍ ﻟﻟﺭﻭﺡ ﺍﻹﺳﻼﻣﻳﺔ ﻟﻳﺳﺕ ﺑﻌﺩ ﺍﻵﻥ ﻏﺭﻳﺑﺔ ﻮﻣﻊ ﺫﺍﻠﻙ ﻓﺈﻥ ﻣﻌﻅﻡ ﺍﻠﺩﻭﻝ ﺍﻹﺳﻼﻣﻳﺔ ﻻﻳﻣﻛﻥ ﻠﺗﻛﻣﻝ ﻭﻅﻳﻔﺔ ﻋﺩﺩ ﻣﻥ ﺍﻠﻣﺳﺎﺟﺩ ﺍﻠﺗﻰ ﻳﻣﻛﻥ ﻋﻟﻰ ﺗﺣﺳﻳﻥ ﺍﻠﺭﻭﺡ ﺍﻹﺳﻼﻣﻳﺔ

ﺍﻥ ﺗﻛﻭﻥ ﻗﺎﺩﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺗﻛﻣﻟﺔ ﺍﻷﻣﺛﻝ ﻭﻈﻳﻔﺔ ﺍﻠﻣﺳﺟﺩ ﻭﻧﺣﻥ ﻧﺟﺎﺣﺔ ﺍﻟﻰ ﻣﻌﺭﻔﺔ ﺍﻟﻘﺿﺎﻳﺎ ﺍﻟﻬﺎﻣﺔ ﺍﻟﻣﺗﻌﻟﻘﺔ ﺍﻠﺗﻃﻭﺭ ﺍﻠﺗﺭﻳﺧﻲ ﻠﻠﻣﺳﺟﺩ   ﻠﺗﻧﻣﻳﺔ ﺍﻹﻫﺗﻤﺎﻡ ﻟﻣﻌﺭﻔﺔ ﺍﻷﺧﺑﺎﺭ ﻋﻦ ﺍﻠﻣﺳﺎﺟﺩ

ﺑﺈﻫﺗﻣﺎﻣﻬﻢ ﺍﺳﺗﻔﺎﺩﺓ ﺍﻠﻣﯣﻟﻒ ﻳﺭﺟﻭﺍ ﻠﻠﻘﺭﺍﺀ ﺍﻠﺣﻛﻣﺔ ﻛﻣﺎ ﺗﺳﺗﻔﻳﺩ ﻣﺍﻠﺧﻁﺎﺏ ﺍﻠﺫﻰ ﻗﺩﻣﻪ ﺍﻠﻛﺗﺎﺏ ﻭﺑﻬﺫﺍ ﺍﻥ ﺍﻠﻣﺳﺟﺩ ﺍﺻﺑﺢ ﺍﻠﺭﺧﺎﺀ ﻔﻰ ﺍﻠﻌﺎﻟﻡ ﻻ ﻳﻘﺗﺻﺭ ﻋﻟﻰ ﻤﻔﻬﻭﻡ ﻮﺧﺻﻭﺻﺎ ﻓﻰ ﺃﻨﺩﻭﻨﻴﺴﻳﺎ


July 7, 2009 at 3:26 am 2 comments

Met lebaraaann!!!!

hayyy,, Everybodyy????

gimana??? Shaumnya lancar khaan???

gak kerasa yah udah lebaran lagi… padahal perasaan mah baru kemaren kita mulai shaum…hhhiiii

di post kali ini, v mau ngucapin SELAMAT HARI RAYA FITRI untuk semua yang setia baca blognya V4rchuleta..hihi

V juga mau minta maaf buat :

1. Bapak ma ibu ku yang kusayangi tiada tara…

2. Neng, Mas, Kie, Dee,cica yang………. {titik2nya isian weh olangan}

3. cha n ceu ma best plen

4. temen sekelas yang tiada henti memberi inspirasi buat si gue..hehe

5. para pembaca yang ku cinta…

mumpung masih lebaran,, maafin yahhh lumayan nambah nambah amal gitu..

Taqabbalallaahu Minna wa minkum..

September 28, 2008 at 2:22 am 2 comments

Saudaraku,,,menjauhlah dari bahaya merokok!!!!!

20 September 2008

wah,, monyet sekarang  udah bisa ngerokok???

 

Rokok,dalam iklan identiknya dengan pria gagah, secangkir kopi, atau wanita seksi. Iklan seolah mendefinisikan bahwa perokok itu cerminan pria gagah,jantan,suka tantangan dan idaman para wanita.

kenyataannya, perokok tak seindah iklannya.
Justru diakhir hayatnya pria perokok beresiko mengalami
kerusakan gigi, stroke, jantung koroner, kanker paru-paru,
kanker kerongkongan, bronchitis, impotensi dan kondisi
lainnya yang sama sekali tidak ‘gagah’. Sedangkan wanita
perokok mengalami hal yang sama, dengan bonus
kanker rahim, kemandulan, menopause lebih cepat,
pendarahan otak. Jika ia sedang hamil, bayi yang lahir
mengalami resiko keguguran, premature, cacat bahkan
kematian. Inilah sebenarnya bencana bagi para perokok. Pokoknya nyeremin ..

 Menurut sejarah, rokok berasal dari budaya orang-orang indiana inca, dan yang budaya ini menyebar karena hobby Mr. Colombus yang suka jalan-jalan dan membawa budaya merokok ini ke Eropa. nah, dari eropa menyebarlah keseluruh penjuru dunia…hihi..

Sejarah rokok sendiri tidak terlepas dari upaya orang  Yahudi-Nasrani yang berhasrat untuk menghancurkan umat Islam. Sebagaimana dalam firman Allah :
“Tidak akan ridho kaum Yahudi dan Nasrani terhadap
kalian selama-lamanya sampai kalian mengikuti jalan hidup
mereka.” (al-Baqarah : 120).

Tapi, dalam kisah lain didalam kitab Jawahirul Lu’lu’iyyah, disebutkan bahwa munculnya rokok berasal dari Inggris yang menyebar ke negeri-negeri Islam di abad akhir. Anehnya pemerintah Inggris justru tidak mengirimkan
rokok ke negara Islam kecuali setelah para dokter muslim
bersepakat melarang merokok. 

Dikisahkan, bahwa para dokter negeri muslim pernah
mengotopsi seorang laki-laki pecandu rokok. Mereka
mendapati daging dan ototnya mengerut kehitaman, sumsum
tulang hitam legam. Jantungnya seperti karang laut
berlubang dan berongga yang mengering. Hati terbakar
seperti dipanggang api. Sejak itulah dokter Yahudi-Nasrani
melarang mengonsumsi rokok. Sebaliknya mereka 
MEMERINTAHKAN menjualnya ke kaum muslimin dengan tujuan membinasakan muslimin dalam jangka panjang. Dari sinilah
sebagian para ulama’ mengharamkan mengkonsumsi rokok, karena ihtiyath (berhati-hati dalam mengambil hukum).
 didalam sebuah hadits, dikatakan bahwa:
Rasulullah pernah bersabda : “Kelak akan datang kaum-kaum
di akhir zaman, mereka suka mengonsumsi asap tembakau ini
dan mereka berkata : ‘Kami adalah umat Muhammad SAW’,
padahal mereka bukan umatku (Rasulullah tidak mengakui
sebagai umatnya), dan aku juga tidak mengganggap mereka
suatu umat, bahkan mereka adalah orang yang celaka.”

Abu Hurairoh yang mendengar sabda tersebut bertanya :
“Bagaimana sejarah tembakau itu tumbuh Ya Rasulullah ?”
Sabdanya : “Sesungguhnya setelah Allah menciptakan Adam
‘alaihis salam dan memerintahkan para malaikat untuk sujud
(sebagai tanda penghormatan) kepada Adam, seluruh malaikat
kemudian sujud kepadanya kecuali Iblis. Dia enggan,
bersikap sombong dan termasuk orang-orang yang kafir.
Allah bertanya kepada Iblis : “Wahai Iblis, Apa yang
menyebabkan kamu tidak mau sujud saat Aku memerintahkanmu
? ” Kata Iblis : “Aku lebih baik darinya, aku tercipta
dari api sedang ia tercipta dari tanah.” Allah berkata :
“Keluarlah engkau dari surga sesungguhnya engkau terkutuk,
dan engkau dilaknat sampai hari akhir !”

Iblis keluar dengan ketakutan hingga terkencing-kencing.
Dari tetesan kencing Ibllis itulah tembakau tumbuh. Nabi
SAW bersabda : “Allah memasukkan mereka kedalam neraka,
dan sesungguhnya tembakau adalah tanaman yang keji. ” Jadi, intinya rokok itu berasal dari kencingnya IBLIS???? Hoek,, jijik banget khan???

Selain itu pengaruh rokok bagi kesehatan sangat memukau!!!
Kita telah mengetahui semua bahaya merokok seperti yang saya sebut
diatas. Seorang perokok adalah pembunuh dirinya sendiri.
Padahal Allah SWT sangat sayang kepada
hamba-hambaNya dan amat membenci perbuatan yang dapat
mencelakakan hidup. Meneruskan kebiasaan merokok berarti
menentang Allah SWT, karena Allah SWT tidak melarang
sesuatu kecuali didalamnya terdapat mudhorot yang besar
yang dapat mengganggu aktifitas beribadah seorang hamba.

Seorang perokok juga pembunuh orang lain. Mana ada seorang
yang bersih jiwanya yang tidak merasa terganggu dengan
asap rokok ? Belum lagi orang-orang tercinta dan
masyarakat sekitarnya. Padahal jelas-jelas Rasulullah SAW
melarangnya dalam sabda beliau : “Janganlah kalian
membahayakan diri kalian sendiri dan jangan pula
membahayakan orang lain..”

lalu, dengan rokok juga perekonomian keluarga makin buruk..(ya khan)
Jika harga sebungkus rokok Rp. 6.000 dan habis dalam waktu
sehari, maka dalam sebulan, ia menghabiskan dana
Rp.180.000. Jika seperempat saja dari rakyat negeri ini
(anggap saja jumlah penduduk Indonesia sekitar 200 juta
jiwa) yang merokok, berarti 9 milyar rupiah dalam sebulan
mereka “membakar uang” dengan sia-sia. Itu baru sebungkus
rokok sehari, bagaimana yang setiap harinya merokok dua
hingga tiga bungkus. Dalam setahun, berapa kiranya
anggaran yang telah dikeluarkan oleh para perokok
Indonesia ? Cukup untuk membayar hutang negara, atau
seandainya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, untuk
membiayai para janda dan anak yatim, untuk membantu dunia
Islam lain seperti Palestina misalnya.
dari pengertian diatas, merokok termasuk menghamburkan uang. padahal Allah berfirman  “Dan janganlah
kalian menghambur-hamburkan harta kalian dengan boros,
sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara
syetan..” (QS. al-Isro’ : 26)

Selain itu biasanya perokok menampakkan sikap egois,
individualis, yang penting dirinya merasa puas. Inilah
sikap yang disuntikkan kaum kapitalis kedalam otak
perokok. Tidak peduli didalam bis, angkutan umum, ruangan
apa saja, dikamar tidur, dimana saja. Seolah hal tersebut
sah-sah saja.

Hal ini tidak lain disebabkan mereka menuruti hawa nafsu
dan memandang hal yang ia lakukan tidak berakibat buruk.
padahal dalam firman QAllah”Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang
datang dari Tuhannya sama dengan orang yang dijadikan
baginya memandang baik perbuatan buruknya dan mengikuti
hawa nafsunya ? ” (QS. Muhammad : 14). “Boleh jadi kamu
menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah
Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. al-Baqarah
:216)

Saat ini rokok tidak lagi identik dengan orang dewasa,
sebagaimana digambarkan didalam iklan. Siswa sekolah sudah
terbiasa mengonsumsinya. Bahkan dewasa ini para balita
sudah diajarkan praktek merokok dengan sempurna. Dari
siapa ? Dari “meniru” ayahnya, dari didikan orang tua,
kebiasaan gurunya, motivasi buruk teman-temannya dan dari
masyarakat. Bagaimana tidak ? Sejak dini mereka diajari
meniup api dari korek yang dipakai orang tuanya saat
merokok. Besar sedikit, mereka diberi permen coklat yang
bentuknya persis rokok, dan dengan bangga “mengajari”
mereka tata cara merokok yang “baik”. Dari mulai
meletakkan “rokok” tersebut ke mulut, lalu mengambil
“korek” dan menyulutnya, mengapit “rokok” diantara jari
tengah dan telunjuknya, sampai menghisap dan menyebulkan
asap bohongannya ke udara, fuuuhh.. Orang tua dengan
sukses mengajari anaknya 2 hal, merokok dan berbohong.
Kadang kala orang tua melarang dengan keras anak-anaknya
merokok, sambil ia sendiri dengan tenang menghisap
rokoknya dalam-dalam.

Lalu apakah rokok sama sekali tidak ada manfaatnya ?
Berikut ini bukti bahwa rokok masih mempunyai manfaat yang
mungkin jarang orang mengetahuinya.

Pertama, seorang perokok rajin bangun malam karena dia
batuk-batuk dan tidak bisa tidur. Kedua, rumahnya tidak
akan disatroni pencuri karena ia selalu mendengar suara
batuk dari dalam rumah sehingga ia pikir penghuni rumah
masih belum tidur. Ketiga, anjingpun takut kepadanya
karena setiap ia berjalan ia selalu membawa tongkat. Yang
terakhir dan teristimewa, ia meninggal dalam kondisi kuat
karena ia mati muda.

oleh karena itu marilah kita memulai hidup yang sehat tanpa merokok!!

 

Nama : Afiefah Rahmah

Kelas : 3a Mu’allimien

Pesantren Persatuan Islam 1 Bandung

September 20, 2008 at 7:40 am 1 comment

my archie,,,so sweetyyyy

I hung up
The phone last night
Something happened
For the first time
Deep inside
It was a rush
What a rush
Cause the possibility
That you would ever
Feel the same way
About me
It’s just too much
Just too much
Why do I keep running
From the truth
All I ever think
About is you
You got me hypnotized
So mesmerized
And I just got to kno

Do you ever think
When your all alone
All that we can be
Where this can go
Am I crazy
Or falling in love
Is it really
Just another crush
Do you catch a breath
When I look at you
Are you holding back
Like the way I do
But I know this crush
Ain’t goin’ away

Has it ever cross
Your mind
When were hangin’
Spending time girl
Are we just friends
Is there more
Is there more
See it’s a chance
We’ve gotta take
Cause I believe
That we can
Make this into
Something
That will last
Last forever
Forever

Do you ever think
When your all alone
All that we can be
Where this can go
Am I crazy
Or falling in love
Is it really just
Aanother crush
Do you catch a breath
When I look at you
Are you holding back
Like the way I do
But I know this crush
Ain’t goin’ away

Why do I keep running
From the truth
All I ever think
About is you
You got me hypnotized
So mesmerized
And I just got to know

Do you ever think
When your all alone
All that we can be
Where this can go
Am I crazy
Or falling in love
Is it really just
Another crush
Do you catch a breath
When I look at you
Are you holding back
Like the way I do
But I know this crush
Ain’t goin’ away

da yang tw???
nah ini dia hadiah buat mom anceu…
v kasih persembahkan post ini khusus bwt icha ma anceuuu…
i love you friends,,,,

September 13, 2008 at 6:06 am 1 comment

the famous last girl is back

whoi teman,,,,,,,,,,,,

September 9, 2008 at 5:36 am 3 comments

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

September 6, 2008 at 6:17 am 3 comments


May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031